Smart Info

Sabtu, 21 Agustus 2010

Sayuran Menangkal diabetes


Diet yang mengutamakan sayuran berdaun hijau lebat mungkin bisa mencegah ancaman diabetes, kata para periset di Inggris.

Dalam satu analisis atas enam penelitian terhadap pengkonsumsian buah-buahan dan sayur, hanya makanan yang mengandung spinach (semacam bayam) dan kol yang didapati memiliki dampak positif yang signifikan. 

Satu setengah porsi sehari didapati bisa mengurangi anacamn diabetes tipe 2 sebesar 14%, kata laporan British Medical Journal (BMJ). Tetapi para pakar mendesak masyarakat agar terus berusaha mencapai lima porsi buah-buahan dan sayur setiap hari. Para periset dari Universitas Leicester, Inggris tengah, mempelajari data dari penelitian atas 220 ribu orang dewasa. Mereka menemukan bahwa memakan buah dan sayur lebih banyak, tidak terhubung kuat dengan peluang kecil untuk terkena diabetes tipe 2 tetapi "ada kecenderungan umum ke arah itu". Tetapi ketika bicara sayuran berdaun hijau lebat, yang dikatakan para periset juga termasuk brokoli dan bunga kol, penurunan risikonya cukup signifikan.

Tim mengkalkulasikan bahwa dosis harian 106g mengurangi ancaman diabetes sebesar 14%.
Tidak jelas mengapa sayur-sayuran yang berdaun lebat bisa berdampak mencegah, namun salah satu sebabnya adalah bahwa daun hijau lebat itu memiliki zat antioksidan yang tinggi seperti vitamin C. Teori lainnya adalah sayuran berdaun hijau lebat itu mengandung tingkat magnesium yang tinggi.

Pemimpin pengkajian, Profesor Melanie Davies, guru besar obat diabetes di Universitas Leicester, mengatakan pesan untuk memakan lima porsin buah-buahan dan sayur sehari masih tetap penting. Tetapi dia menambahkan, "Orang suka pesan kesehatan yang sangat spesifik.

"Kami tahu bahwa memakan buah dan sayur penting sekali, namun penelitian ini menunjukkan bahwa sayuran berdaun hijau lebat kelihatannya lebih penting lagi dari segi mencegah diabetes."

Tim berencana melakukan penelitian terhadap orang yang berpelung tinggi terkena kondisi itu untuk melihat apakah menambah porsi sayur seperti bayam dan kale (semacam daun singkong) bisa mengurangi peluang terkena diabetes.

Sayuran dan buah

Pada tahun 2008/09, Survei Nutrisi Diet Nasional memperlihatkan bahwa, meskipun konsumsi buah dan sayur meningkat selama satu dasawarsa belakangan ini, hanya sepertiga pria dan wanita memakan lima porsi yang direkomendasikan per sehari.

Dalam editorial di BMJ, Profesor Jim Mann dari Universitas Otago di Selandia Baru menekankan bahwa pesan untuk memperbanyak konsumsi buah dan sayur tidak boleh surut, meskipun sayuran berdaun bijau lebat jelas bisa dimasukkan sebagai salah satu porsi harian.
Kami tahu bahwa memakan buah dan sayur penting sekali, namun penelitian ini menunjukkan bahwa sayuran berdaun hijau lebat kelihatannya lebih penting lagi dari segi mencegah diabetes
Dr Iain Frame, direktur riset di Diabetes UK, mengatakan, "Kita sudah tahu bahwa manfaat kesehatan memakan sayuran jauh lebih banyak tetapi inilah untuk pertama kali disebutkan kaitan antara sayuran berdaun hijau lebat dan pencegahan diabetes tipe 2."

sumber :BBC Indonesia

Sikat Gigi Panel Surya


Jepang memang gudangnya inovasi canggih. Bahkan, alat seperti sikat gigi pun bisa dibuat menjadi sesuatu yang high-tech dengan dibenamkan teknologi panel surya.

Alat unik ini bernama Soladey-J3X dan merupakan hasil rancangan Dr Kunio Komiyama dan Dr. Gerry Uswak. 

Lantaran mengusung teknologi canggih, cara kerja alat ini berbeda dengan sikat gigi tradisional pada umumnya. Yakni tidak memerlukan pasta gigi ketika digunakan.

Hal itu bisa dilakukan dan mulut Anda pun diklaim bisa bebas dari kuman. Sebab, Soladey-J3X memanfaatkan panel surya untuk mentransmisikan elektron ke kepala sikat.

Nah, elektron tersebut kemudian akan bereaksi dengan asam di mulut dan menciptakan reaksi kimia yang dapat memecah plak dan membunuh bakteri.

Kehandalan alat ini pun sudah diuji oleh perusahaan bernama The Shiken. Ketika coba dites, Soladey-J3X dikatakan mampu membuktikan diri dalam membunuh bakteri-bakteri yang bersembunyi di sekitar gigi. 

sumber: detikInet

Dosa Bagi Orang yang Meninggalkan Shalat Fardhu


Dosa Meninggalkan Shalat Fardhu :
  1.  Shalat Subuh : satu kali meninggalkan akan dimasukkan ke dalam neraka selama30 tahun yang sama  dengan 60.000 tahun di dunia.
  2. Shalat Zuhur : satu kali  meninggalkan dosanya sama dengan membunuh 1.000orang umat islam.
  3. Shalat Ashar : satu kali meninggalkan dosanya sama denganmenutup/meruntuhkan ka'bah.
  4. Shalat Magrib : satu kali meninggalkan dosanya sama dengan berzina denganorangtua.
  5. Shalat Isya : satu kali meninggalkan tidak akan di ridhoi Allah SWT tinggaldi bumi atau di bawah langit serta makan dan minum dari nikmatnya.
6 Siksa di Dunia Orang yang Meninggalkan Shalat Fardhu :
  1. Allah SWT mengurangi keberkatan umurnya.
  2. Allah SWT akan mempersulit rezekinya.
  3. Allah SWT akan menghilangkan tanda/cahaya shaleh dari raut wajahnya.
  4. Orang yang meninggalkan shalat tidak mempunyai tempat di dalam islam.
  5. Amal kebaikan yang pernah dilakukannya tidak mendapatkan pahala dari AllahSWT.
  6. Allah tidak akan mengabulkan doanya.
3 Siksa Orang yang Meninggalkan Shalat Fardhu KetikaMenghadapi Sakratul Maut :
  1. Orang yang meninggalkan shalat akan menghadapi sakratul maut dalam keadaanhina.
  2. Meninggal dalam keadaan yang sangat lapar.
  3. Meninggal dalam keadaan yang sangat haus.
3 Siksa Orang yang Meninggalkan Shalat Fardhu di Dalam Kubur:
  1. Allah SWT akan menyempitkan kuburannya sesempit sempitnya.
  2. Orang yang meninggalkan shalat kuburannya akan sangat gelap.
  3. Disiksa sampai hari kiamat tiba.
3 Siksa Orang yang Meninggalkan Shalat Fardhu Ketika Bertemu Allah :
  1. Orang yang meninggalkan shalat di hari kiamat akan dibelenggu oleh malaikat.
  2. Allah SWT tidak akan memandangnya dengan kasih sayang.
  3. Allah SWT tidak akan mengampunkan dosa dosanya dan akan di azab sangat pedih dineraka.

Ternyata Bulan Telah Menyusut

Retakan-retakan di permukaan bulan ditemukan oleh sebuah satelit penjelajah yang sedang melintas dan memfoto image dari sebuah garis-garis retak yang disebut "lobate scarps" di dataran tinggi bulan. Ini mengindikasikan bahwa bulan terus mengalami penyusutan ukuran. Para ilmuwan percaya bahwa seperti sebuah balon yang mengempis, bulan mengkerut ketika bagian dalamnya mendingin.

Bukti-bukti ini menunjukkan bahwa pendinginan di bagian dalam telah mengurangi radius bulan sekitar 100 meter dibandingkan ukurannya sebelumnya. Retakan-retakan sama yang terjadi didekat ekuator bulan, pertama kali tetangkap kamera foto oleh para astronot yang mendarat di bulan pada misi-misi Apollo pada awal tahun 1970-an.

Sementara menurut jurnal Science, lereng-lereng curam terbaru atau lobate scarps yang teridentifikasi di dataran tinggi bulan ini menunjukkan fakta krusial bahwa retakan-retakan ini terjadi secara global di seluruh permukaan. Para ilmuwan percaya bahwa retakan ini terjadi sebagai akibat dari pecahnya lapisan kulit bulan yang rapuh sehingga bulan menyusut--sebuah proses yang secara geologis baru-baru ini terjadi di satelit bumi ini.

"Salah satu aspek luar biasa dari lereng-lereng curam terbaru ini adalah umurnya yang masih tergolong muda," jelas Dr Thomas Watters, yang berasal dari Smithsonian Institution di Washington DC. "Retakan-retakan yang terdistribusi secara global di permukaan bulan ini menunjukkan pengerutan terjadi di seluruh bulan yang sepertinya terjadi akibat pendinginan bagian dalam bulan."

Kendati demikian para "penatap bintang" nampaknya tidak akan memperhatikan perubahan ukuran bulan dalam waktu dekat. Retakan-retakan "muda" yang terjadi mengindikasikan bahwa penyusutan sebesar 100 meter ini terjadi dalam masa miliaran tahun.(Telegraph/AYB)

sumber : liputan6.com