Smart Info

Selasa, 12 Juli 2011

Ekologi

Ekologi adalah Ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya

Hubungan ekologi dengan ilmu alam lainnya
Hubungan ekologi dengan ilmu alam lainnya, seperti 
a.   Hubungan dengan ilmu fisika : membahas perubahan suhu, daya serap tanah karena pengaruh sinar matahari, proses dan pengaruh hujan terhadap kehidupan.
b.  Hubungan dengan ilmu kimia : baik didalam maupun diluar tubuh kehidupan terdapat proses kimiawi.
c.    Hubungan dengan ilmu bumi dan antariksa : ekologi berkaitan erat antara lain dengan adanya musim, proses pengendapan batuan, dan pengaruh batuan, pengaruh pergeseran letak bumi terhadap matahari.
d.   Hubungan dengan ilmu-ilmu social : manusia sebagai bagian dalam ekosistem selalu berhubungan dengan masalah-masalah sosial.

Asas-Asas Ekologi
Asas-asas yang merupakan dasar ekologi dan berkaitan dengan kehidupan manusia sesuai kemajuan ilmu dan teknologi adalah sebagai berikut:
a.    Semua energi yang memasuki jasad hidup, populasi, atau ekosistem dianggap sebagai energi tersimpan atau yang terlepaskan. Energi dapat diubah dari bentuk satu kebentuk lainnya, tetepi tidak hilang, hancur, atau tidak diciptakan.
b.  Tidak ada sistem penubahan energi yang betul-betul efisien. Asas ini berarti, meskipun energi tidak pernah hilang dari alam, tetapi terus diubah ke dalam bentuk yang kurang bermanfaat atau tidak seluruh energi digunakan dalam proses.
c.    Materi , energi, ruang, keanekaragaman, dan waktu semuanya termasuk sumber alam. Sumber alam adalah segala sesuatu yang memungkinkan organisme dapat hidup dan untuk meningkatkan perubahan energi.
d.      Apabila pengadaan sumber daya alam sudah mencapai optimum, maka penambahan jumlah pengadaan justru akan mengurangi jumlah keuntungan. Sesidah mencapai batas maksimal maka penambahan jumlah justru tidak memberikan keuntungan.
e.   Didalam alam terdapat dua macam sumber daya, yaitu sumber alam yang pengadaannya merangsang pemanfaatan dan sumber alam lain tidak merangsang pemanfaatannya.
f.  Organisme yang dapat menyesuikan diri dengan lingkungan akan dapat mengalahkan saingannya. Makhluk hidup mempunyai sifat untuk menyesuaikan diri atau beradaptasi terhadap lingkungannya. Sifat tersebut merupakan sifat keturunan yang dimiliki oleh masing-masing organisme.
g.   Keanekaragaman suatu komunitas semakin mantap dalam lingkungan yang tertentu tatanannya makin tinggi. Lingkungan yang stabil secara fisik merupakan sebuah lingkungan yang terdiri atas banyak spesies, baik spesies yang umum maupun yang jarang ditemui.
h.      Kejenuhan atau tidaknya sebuah habitat oleh kenaekaragaman takson tergantung pada cara nicia dalam lingkungan hidup dapat memisahkan takson tersebut. Setiap spesies memiliki nicia yaitu kedaan alam yang khas, maka masing-masing spesies mempunyai keperluan dan fungsi yang berbeda-beda di alam. Takson adalah spesies-spesies yang berasal dari satu nenk moyang. Semua spesies tersebut merupakan individu, individu tersebut berkembang biak terus dan membentuk spesies baru.
i.    Keanekaragaman komunitas maupun sebanding dengan rasio antara biomassa dan produktivitas atau efisiensi penggunaan energi akan meningkat dengan makin kompleksnya komunitas.
j.   Dalam perjalanan waktu (evolusi), perbandingan antara biomassa (B) dan produktivitas (P) pada lingkungan yang stabil akan naik mencapai sebuah asimtot. Apabila suatu sistem mengandung aliran energi melalui materi itu sebesar P maksimum, sedangkan keanekaragaman = D dan biomassa = B masih dapat meningkat dalam perjalanan waktu, maka jumlah energi yang tersimpan dalam sistem biologi itu dapat digunakan untuk menyokong biomassa yang lebih besar mellaui kompeksitas organisnya. Peristiwa tersebut merupakan proses maksimasi penggunaan energi dalam perjalanan evolusi organisme hidup (ekosistem).
k.    Sistem yang sudah mantap (dewasa) akan mengeksploitasi atau menguasai sistem yang belum mantap. Artinya ekosistem, populasi, atau tingkat makanan yang sudah dewasa memindahkan energi, biomassa dan keanekaragaman tintgkat organisasi kearah yang belum dewasa.
l.   Kesempurnaan adaptasi suatu sifat atau tabiat tergantung kepentingan relatif sesuai keadaan siatu lingkungan, Didalam sebuah ekosistem yang sudah stabil, habitat yang sudah mantap, sifat responsif terhadap fluktuasi faktor alam yang tidak diduga ternyata tidak diperlukan. Disini yang berkembang adalah adaptasi dari prilaku dan biokimia lingkungan sosial dan biologi habitat itu.
m.    Lingkungan fisik yang stabil memungkinkan keanekaragaman biologi berlaku didalam ekosistem mantap dan kemudian mengalakkan stabilitas populasi yang lebih tinggi lagi.
n.  Derajat pola keteraturan naik turunnya populasi, tergantung pada jumlah keturunan dalam sejarah populasi sebelumnya yang mempengaruhi populasi itu.

Ekosistem
Ekosistem adalah penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara organisme dan anorganisme.

Ekosistem biotik adalah terdiri atas : tumbuhan, binatang, manusia yang menjadi penghuni lingkungan abiotik. Dapat dibedakan atas hal-hal tersebut :
1.      Konsumen primer disebut herbovora, adalah makhluk hidup pemakan rumput atau daun-daunan.
2.      Konsumen sekunder disebut karnivora, adalah makhluk pemakan biunatang lain.
3.      Konsumen tersier disebut omnivore, adalah hewan pemakan segala bentuk makanan (tumbuhan atau binatang).
4.      Pengurai (perombak, redusen) disebut mikrokonsumer, adalah makhluk hidup yang merombat unsur organik.

Ekosistem abiotik adalah terdiri atas : tanah, air, udara, sinar matahari, yang merupakan medium untuk  berlangsungnya kehidupan

Susunan Ekosistem :
Dilihat dari susunan dan fungsinya, suatu ekosistem tersusun atas komponen sebagai berikut.

a. Komponen autotrof
(Auto = sendiri dan trophikos = menyediakan makan). 
Autotrof adalah organisme yang mampu menyediakan/mensintesis makanan sendiri yang berupa bahan organik dari bahan anorganik dengan bantuan energi seperti matahari dan kimia. Komponen autotrof berfungsi sebagai produsen, contohnya tumbuh-tumbuhan hijau.

b. Komponen heterotrof
(Heteros = berbeda, trophikos = makanan)
Heterotrof merupakan organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik sebagai makanannya dan bahan tersebut disediakan oleh organisme lain. Yang tergolong heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba.

c. Bahan tak hidup (abiotik)
Bahan tak hidup yaitu komponen fisik dan kimia yang terdiri dari tanah, air, udara, sinar matahari. Bahan tak hidup merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup.

d. Pengurai (dekomposer)
Pengurai adalah organisme heterotrof yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati (bahan organik kompleks). Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Termasuk pengurai ini adalah bakteri dan jamur.

Peranan Manusia Dalam Ekosistem
Manusia adalah satu makhluk hidup yang harus berinteraksi dengan alam lingkungannya. Manusia mempengaruhi lingkungan hidupnya sebab mengusahakan dan memanfaatkan sumber daya alam untuk keperluan hidupnya.

Dalam kehidupan, manusia berhubungan, memanfaatkan, dan didukung oleh lingkungan hidupnya, baik llingkungan dalam pengertian biosfer maupun pengertian kognitif. Pengertian kognitif adalah pengertian hanya didalam angan-angan, seperti ekonomi, sosial, budaya, adat istiadat, bahasa, yang satu dengan yang lain saling berhubungan, saling mendukung, saling mempengaruhi, dan saling memanfaatkan atau istilah ringkas dari itu semuanya sebagian dari alam lingkungannnya.

1.      Manusia Sebagai Komponen Lingkungan yang Dominan
Lingkungan hidup manusia terdiri atas lingkungan bioti dan lingkungan nonbiotik. Dalam ekosistem, kedudukan manusia adalah sebagai bagian dari unsur lain yang erat berkaitan dan tergantung pula pada kelestarian ekosistemnya, namun faktor manusia sangan dominan.

Manusia harus bergulat, berjuang menaklukan alam dan isinya agar dapat langsung hidup, namun perilaku manusialah yang menyebabkan terjadinya perubahan tantanan lingkungan. Lingkungan hidup tidak terbentuk secara lurus dan mulus atau secara evolusi terus-menerus, tetapi kadang-kadang terjadi perubahan mendadak (tak terduga), radikal, dan besar-besaran. Dengan adanya pengaruh unsur-unsur alam seperti iklim, gunung berapi, gempa bumi, dan banjir terciptalah lingkungan alami.

2.      Manusia sebagai Perusak lingkungan
Apabila manusia mengusahakan sumber daya alam hanya berlandaskan pandangan untuk keprluan jangka pendek agar dapat memanfaatkan produksi sebanyak mungkin dengan modal seminim mungkin dalam waktu singkat, maka hal ini akan memakmurkan generasinya, tetapi menyengsarakan generasi penerus. Hal-hal yang akan timbul diantaranya adalah deteriorasi lingkungan atau merosotnya kualitas lingkungan.

Dalam suatu ekosistem atau tata lingkungan, arus energi dan siklus materi mengaitkan semua makhluk hidup dan lingkungan kehidupannya menjadi suatu pola jariang kehidupan.

Ciri pokok dari suatu bio-ekosistem ada tiga macam, yaitu sebagai berikut.
a.       Kesatuan-kesatuan hidup atau kelompok-kelompok makhluk hidup akan melakukan niche-nya masing-masing dalam pengaturan rumah tangga lingkungan
b.      Komponen lingkungan yang terdiri atas berbagai kesauan lingkungan dengan unsur-unsur ruang dan struktur masing-masing akan ikut serta mempengaruhi jalannya proses rumah tangga lingkungan.
c.       Kesatuan-kesatuan hidup dan kesatuan-kesatuan lingkungan dengan kemampuan atau kekuatannya masing-masing berdasarkan asasnya akan bergerak kearah tercapainya keseimbangan ekologi.

Sumber Daya Alam dan Pelestariannya
Maltuh mengatakan bahwa pertumbuhan penduduk bertambah berdasarkan deret ukur, sedangkan pertambahan produksi pangan berdasarkan deret hitung. Walaupun perkembangan dunia kesehatan menyebabkan pengendalian penduduk dapat diatur sekecil mungkin dan sehat, namun tapaknya teori maltus masih harus direnungkan dan dipertimbangkan, terutama bagi Negara-negara berkembang yang penduduknya semakin padat, tetapi produktivitasnya makin mengecil dan sumber daya alamnya semakin berkurang dan dikawatirkan akan habis.

Masalah pelestarian lingkungan hidup masih berhadapan dengan faktor-faktor pembatas yang rumit dan kompleks, misalnya kesadaran masyarakat, pengetahuan, dan nafsu masyarakat mengejar materi, ketataan terhadap peraturan, disiplin sosial, dan sebagainnya.

Sumber Daya Manusia
Pendekatan sumber daya manusia menekankan bahwa pembangunan harus dimanfaatkan sebanyak mungkin untuk tujuan produksi dan jasa-jasa yang bermanfaat bagi manusia.


Kualitas sumber daya manusia meliputi :
1. Mental
Kualitas mental merupakan kualitas yang sangat penting karena merupakan pendorong untuk mengadakan peningkatan kualitas lainnya.

2. Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu faktor petunjuk kualitas SDM. Pendidikan menambah pengetahuan, baik secara langsung maupun tidak langsung menyangkut pekerjaan maupun mengenai cara dan teknik menyelesaikan suatu tugas kerja secara tepat guna

3. Kesehatan
Tolak ukur kesehatan masyarakat sebagai SDM dapat diukur dari pemenuhan kebutuhn manusia dalam hal gizi dan nutrisi. Kendala yang dihadapi dalam meningkatkan kualitas SDM adalah adanya perangkap keterbelakangan.

Macam-macam perangkap keterbelakangan masyarakat : pendapatan dan produktivitas rendah, sempitnya lapangan kerja, persaingan pasar rendah, daya beli mayarakat rendah, keterbelakangan dalam pengembangan teknologi.

4. Masalah kependudukan
Pertambahan jumlah penduduk yang terus menerus dan sangat pesat (ledakan penduduk) merupakan masalah dan memerlukan usaha-usaha pemecahan yang serius

Tidak ada komentar:

Posting Komentar