Mengunyah permen karet memang bisa mengusir rasa bosan dan mengantuk. Namun, tahukah Anda bahwa terlalu sering mengunyah permen karet bisa menyebabkan kita sering kentut?
Ketika mengunyah permen karet, tanpa sadar kita akan lebih banyak menelan dan sebagian besar yang ditelan adalah udara. Selain itu, pemanis buatan, seperti sorbitol yang biasa dipakai pada permen karet, juga bisa menimbulkan gas di perut.
Menurut Fred Cicetti, praktisi kesehatan, kebanyakan orang memproduksi sekitar setengah galon gas setiap hari. Oksigen, karbondioksida, dan nitrogen yang berasal dari udara yang tertelan merupakan bagian terbesar dari kentut. Hasil fermentasi makanan di usus juga akan memproduksi hidrogen dan metana.
Bau tidak sedap dari kentut merupakan akibat dari sisa gas, seperti hidrogen sulfida dan senyawa-senyawa lain yang diproduksi dari hasil pembusukan makanan di usus.
Manusia mengeluarkan gas lewat dua cara, yakni saat bersendawa dan kentut. Ketika kita menelan udara dan tidak keluar saat bersendawa, udara itu akan turun melewati usus dan keluar lewat rektum. Separuh dari gas yang keluar lewat rektum berasal dari udara yang tertelan.
Normalnya, seseorang mengeluarkan gas sekitar 10 kali setiap hari. Buang gas hingga 12 kali sehari masih dikategorikan normal.
sumber : kompas.com
Minggu, 22 Agustus 2010
Siapa Sih, Sir Isaac Newton Itu??
Isaac Newton lahir prematur di Inggris pada tahun 1642, beberapa bulan setelah kematian Galileo. Ia adalah ahli matematika dan fisika Inggris yang banyak sekali karyanya. Sebagai seorang anak, tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan bahwa ia anak cerdas. Akan tetapi, ia sangat rajin mamabaca buku yang dipinjam dari tetangganya, seorang ahli obat-obatan. Ia selesaikan studinya di Universitas Cambridge dalam waktu 5 tahun dan lulus dengan predikat biasa saja.
Pada Usia 23 tahun ketika wabah pes melanda seluruh Inggris pada tahun 1665-1666, ia mengsingkan diri di pertanian milik keluarganya. Saat ia berada di ladang, ia melihat sebuah apel jatuh ke tanah. Pengamatan ini mengarahkannya untuk mempertimbangkan gaya gravitasi yang diperluas ke Bulan dan alam Semesta, dan ia berhasil merumuskan hukum gravitasi umumnya. Ia juga mementukan kalkulus, suatu alat matematika yang sangat berguna dalam sains. Dalam masa ini ia juga memperluas karya Galileo dan berhasil merumuskan ketiga hukum geraknya. Dalam penelitian tentang sifat cahaya, ia berhasil menggunakan prisma untuk menunjukkan bahwa cahaya putih disusun dari semua warna pelangi.
Namanya pertama kali dikenal justru karena percobaannya dengan prisma. Pada tahun 1672 ia dipilih sebagai anggota Royal Society, suatu wadah perkumpulan ilmuwan-ilmuwan terhormat Inggris. Dalam sambutan penerimaannya, ia menunjukkan teleskop pantul pertama didunia hasil karya tangannya sendiri.
Barulah pada usia 42 tahun ia mulai menulis sebuah buku yang diakui sebagai buku sains terbesar yang pernah ditulis, Principia Mathematica Philosophie Naturalis. Ia menulis buku ini dalam bahasa Latin dan menyelesaikannya dalam 18 bulan.
Dalam masa hidupnya, ia dihormati oleh negaranya sebagai ilmuwan terbesar yang pernah hidup. Pada tahun 1706 ia diberi gelar bangsawan oleh Ratu Anne. Newton meninggal pada usia lanjut, yaitu 85 tahun dan dimakamkan di Westminter Abbey.
Pada Usia 23 tahun ketika wabah pes melanda seluruh Inggris pada tahun 1665-1666, ia mengsingkan diri di pertanian milik keluarganya. Saat ia berada di ladang, ia melihat sebuah apel jatuh ke tanah. Pengamatan ini mengarahkannya untuk mempertimbangkan gaya gravitasi yang diperluas ke Bulan dan alam Semesta, dan ia berhasil merumuskan hukum gravitasi umumnya. Ia juga mementukan kalkulus, suatu alat matematika yang sangat berguna dalam sains. Dalam masa ini ia juga memperluas karya Galileo dan berhasil merumuskan ketiga hukum geraknya. Dalam penelitian tentang sifat cahaya, ia berhasil menggunakan prisma untuk menunjukkan bahwa cahaya putih disusun dari semua warna pelangi.
Namanya pertama kali dikenal justru karena percobaannya dengan prisma. Pada tahun 1672 ia dipilih sebagai anggota Royal Society, suatu wadah perkumpulan ilmuwan-ilmuwan terhormat Inggris. Dalam sambutan penerimaannya, ia menunjukkan teleskop pantul pertama didunia hasil karya tangannya sendiri.
Barulah pada usia 42 tahun ia mulai menulis sebuah buku yang diakui sebagai buku sains terbesar yang pernah ditulis, Principia Mathematica Philosophie Naturalis. Ia menulis buku ini dalam bahasa Latin dan menyelesaikannya dalam 18 bulan.
Dalam masa hidupnya, ia dihormati oleh negaranya sebagai ilmuwan terbesar yang pernah hidup. Pada tahun 1706 ia diberi gelar bangsawan oleh Ratu Anne. Newton meninggal pada usia lanjut, yaitu 85 tahun dan dimakamkan di Westminter Abbey.
11 Manfaat Puasa
Menjalankan ibadah puasa bukan hanya melaksanakan perintah wajib dari Allah SWT, melainkan juga mendatangkan berbagai manfaat bagi kesehatan. Berikut adalah 11 di antaranya:
- Mengistirahatkan sistem pencernaan. Setelah puasa, sistem pencernaan ataupun pengeluaran sisa makanan baik daya kerjanya.
- Meningkatkan proses detoksifikasi. Puasa akan memperlancar mobilisasi dan pengeluaran racun tubuh.
- Meningkatkan resolusi proses peradangan, seperti artritis rematoid.
- Menenangkan reaksi alergi, termasuk asma dan demam.
- Menurunkan tekanan darah tinggi tanpa obat. Puasa dapat menormalkan tekanan darah dan setelah puasa tekanan darah akan tetap ideal jika yang bersangkutan tetap menerapkan gaya hidup sehat.
- Membantu menghilangkan kebiasaan buruk dan kecanduan. Banyak orang bisa terbebas dari ketergantungan terhadap tembakau dan alkohol berkat puasa, bahkan ketergantungan obat.
- Membersihkan kulit dan menjernihkan mata.
- Merupakan pintu gerbang yang sempurna untuk memulai pola makan sehat.
- Membantu menurunkan berat badan tanpa rasa lapar yang menyiksa. Banyak orang terkejut karena saat Ramadhan mereka hanya ingin makan sedikit dan bobot tubuh pun berkurang.
- Membantu meringankan penumpukan cairan abnormal secara lebih cepat, seperti edema pada kaki atau bengkak di perut.
- Mengembalikan rasa penghargaan terhadap makanan sehat alami. Banyak orang merasa lidah mereka menjadi "hidup" dan peka setelah puasa dan lebih menyukai makanan alami.
Sabtu, 21 Agustus 2010
Sayuran Menangkal diabetes
Diet yang mengutamakan sayuran berdaun hijau lebat mungkin bisa mencegah ancaman diabetes, kata para periset di Inggris.
Dalam satu analisis atas enam penelitian terhadap pengkonsumsian buah-buahan dan sayur, hanya makanan yang mengandung spinach (semacam bayam) dan kol yang didapati memiliki dampak positif yang signifikan.
Satu setengah porsi sehari didapati bisa mengurangi anacamn diabetes tipe 2 sebesar 14%, kata laporan British Medical Journal (BMJ). Tetapi para pakar mendesak masyarakat agar terus berusaha mencapai lima porsi buah-buahan dan sayur setiap hari. Para periset dari Universitas Leicester, Inggris tengah, mempelajari data dari penelitian atas 220 ribu orang dewasa. Mereka menemukan bahwa memakan buah dan sayur lebih banyak, tidak terhubung kuat dengan peluang kecil untuk terkena diabetes tipe 2 tetapi "ada kecenderungan umum ke arah itu". Tetapi ketika bicara sayuran berdaun hijau lebat, yang dikatakan para periset juga termasuk brokoli dan bunga kol, penurunan risikonya cukup signifikan.
Tim mengkalkulasikan bahwa dosis harian 106g mengurangi ancaman diabetes sebesar 14%.
Tidak jelas mengapa sayur-sayuran yang berdaun lebat bisa berdampak mencegah, namun salah satu sebabnya adalah bahwa daun hijau lebat itu memiliki zat antioksidan yang tinggi seperti vitamin C. Teori lainnya adalah sayuran berdaun hijau lebat itu mengandung tingkat magnesium yang tinggi.

Pemimpin pengkajian, Profesor Melanie Davies, guru besar obat diabetes di Universitas Leicester, mengatakan pesan untuk memakan lima porsin buah-buahan dan sayur sehari masih tetap penting. Tetapi dia menambahkan, "Orang suka pesan kesehatan yang sangat spesifik.
"Kami tahu bahwa memakan buah dan sayur penting sekali, namun penelitian ini menunjukkan bahwa sayuran berdaun hijau lebat kelihatannya lebih penting lagi dari segi mencegah diabetes."
Tim berencana melakukan penelitian terhadap orang yang berpelung tinggi terkena kondisi itu untuk melihat apakah menambah porsi sayur seperti bayam dan kale (semacam daun singkong) bisa mengurangi peluang terkena diabetes.
Sayuran dan buah
Pada tahun 2008/09, Survei Nutrisi Diet Nasional memperlihatkan bahwa, meskipun konsumsi buah dan sayur meningkat selama satu dasawarsa belakangan ini, hanya sepertiga pria dan wanita memakan lima porsi yang direkomendasikan per sehari.
Dalam editorial di BMJ, Profesor Jim Mann dari Universitas Otago di Selandia Baru menekankan bahwa pesan untuk memperbanyak konsumsi buah dan sayur tidak boleh surut, meskipun sayuran berdaun bijau lebat jelas bisa dimasukkan sebagai salah satu porsi harian.
Kami tahu bahwa memakan buah dan sayur penting sekali, namun penelitian ini menunjukkan bahwa sayuran berdaun hijau lebat kelihatannya lebih penting lagi dari segi mencegah diabetes
Dr Iain Frame, direktur riset di Diabetes UK, mengatakan, "Kita sudah tahu bahwa manfaat kesehatan memakan sayuran jauh lebih banyak tetapi inilah untuk pertama kali disebutkan kaitan antara sayuran berdaun hijau lebat dan pencegahan diabetes tipe 2."
sumber :BBC Indonesia
Sikat Gigi Panel Surya
Jepang memang gudangnya inovasi canggih. Bahkan, alat seperti sikat gigi pun bisa dibuat menjadi sesuatu yang high-tech dengan dibenamkan teknologi panel surya.
Alat unik ini bernama Soladey-J3X dan merupakan hasil rancangan Dr Kunio Komiyama dan Dr. Gerry Uswak.
Alat unik ini bernama Soladey-J3X dan merupakan hasil rancangan Dr Kunio Komiyama dan Dr. Gerry Uswak.
Lantaran mengusung teknologi canggih, cara kerja alat ini berbeda dengan sikat gigi tradisional pada umumnya. Yakni tidak memerlukan pasta gigi ketika digunakan.
Hal itu bisa dilakukan dan mulut Anda pun diklaim bisa bebas dari kuman. Sebab, Soladey-J3X memanfaatkan panel surya untuk mentransmisikan elektron ke kepala sikat.
Nah, elektron tersebut kemudian akan bereaksi dengan asam di mulut dan menciptakan reaksi kimia yang dapat memecah plak dan membunuh bakteri.
Kehandalan alat ini pun sudah diuji oleh perusahaan bernama The Shiken. Ketika coba dites, Soladey-J3X dikatakan mampu membuktikan diri dalam membunuh bakteri-bakteri yang bersembunyi di sekitar gigi.
sumber: detikInet
Dosa Bagi Orang yang Meninggalkan Shalat Fardhu
Dosa Meninggalkan Shalat Fardhu :
- Shalat Subuh : satu kali meninggalkan akan dimasukkan ke dalam neraka selama30 tahun yang sama dengan 60.000 tahun di dunia.
- Shalat Zuhur : satu kali meninggalkan dosanya sama dengan membunuh 1.000orang umat islam.
- Shalat Ashar : satu kali meninggalkan dosanya sama denganmenutup/meruntuhkan ka'bah.
- Shalat Magrib : satu kali meninggalkan dosanya sama dengan berzina denganorangtua.
- Shalat Isya : satu kali meninggalkan tidak akan di ridhoi Allah SWT tinggaldi bumi atau di bawah langit serta makan dan minum dari nikmatnya.
- Allah SWT mengurangi keberkatan umurnya.
- Allah SWT akan mempersulit rezekinya.
- Allah SWT akan menghilangkan tanda/cahaya shaleh dari raut wajahnya.
- Orang yang meninggalkan shalat tidak mempunyai tempat di dalam islam.
- Amal kebaikan yang pernah dilakukannya tidak mendapatkan pahala dari AllahSWT.
- Allah tidak akan mengabulkan doanya.
- Orang yang meninggalkan shalat akan menghadapi sakratul maut dalam keadaanhina.
- Meninggal dalam keadaan yang sangat lapar.
- Meninggal dalam keadaan yang sangat haus.
- Allah SWT akan menyempitkan kuburannya sesempit sempitnya.
- Orang yang meninggalkan shalat kuburannya akan sangat gelap.
- Disiksa sampai hari kiamat tiba.
- Orang yang meninggalkan shalat di hari kiamat akan dibelenggu oleh malaikat.
- Allah SWT tidak akan memandangnya dengan kasih sayang.
- Allah SWT tidak akan mengampunkan dosa dosanya dan akan di azab sangat pedih dineraka.
Ternyata Bulan Telah Menyusut
Retakan-retakan di permukaan bulan ditemukan oleh sebuah satelit penjelajah yang sedang melintas dan memfoto image dari sebuah garis-garis retak yang disebut "lobate scarps" di dataran tinggi bulan. Ini mengindikasikan bahwa bulan terus mengalami penyusutan ukuran. Para ilmuwan percaya bahwa seperti sebuah balon yang mengempis, bulan mengkerut ketika bagian dalamnya mendingin.
Bukti-bukti ini menunjukkan bahwa pendinginan di bagian dalam telah mengurangi radius bulan sekitar 100 meter dibandingkan ukurannya sebelumnya. Retakan-retakan sama yang terjadi didekat ekuator bulan, pertama kali tetangkap kamera foto oleh para astronot yang mendarat di bulan pada misi-misi Apollo pada awal tahun 1970-an.
Sementara menurut jurnal Science, lereng-lereng curam terbaru atau lobate scarps yang teridentifikasi di dataran tinggi bulan ini menunjukkan fakta krusial bahwa retakan-retakan ini terjadi secara global di seluruh permukaan. Para ilmuwan percaya bahwa retakan ini terjadi sebagai akibat dari pecahnya lapisan kulit bulan yang rapuh sehingga bulan menyusut--sebuah proses yang secara geologis baru-baru ini terjadi di satelit bumi ini.
"Salah satu aspek luar biasa dari lereng-lereng curam terbaru ini adalah umurnya yang masih tergolong muda," jelas Dr Thomas Watters, yang berasal dari Smithsonian Institution di Washington DC. "Retakan-retakan yang terdistribusi secara global di permukaan bulan ini menunjukkan pengerutan terjadi di seluruh bulan yang sepertinya terjadi akibat pendinginan bagian dalam bulan."
Kendati demikian para "penatap bintang" nampaknya tidak akan memperhatikan perubahan ukuran bulan dalam waktu dekat. Retakan-retakan "muda" yang terjadi mengindikasikan bahwa penyusutan sebesar 100 meter ini terjadi dalam masa miliaran tahun.(Telegraph/AYB)
sumber : liputan6.com
Bukti-bukti ini menunjukkan bahwa pendinginan di bagian dalam telah mengurangi radius bulan sekitar 100 meter dibandingkan ukurannya sebelumnya. Retakan-retakan sama yang terjadi didekat ekuator bulan, pertama kali tetangkap kamera foto oleh para astronot yang mendarat di bulan pada misi-misi Apollo pada awal tahun 1970-an.
Sementara menurut jurnal Science, lereng-lereng curam terbaru atau lobate scarps yang teridentifikasi di dataran tinggi bulan ini menunjukkan fakta krusial bahwa retakan-retakan ini terjadi secara global di seluruh permukaan. Para ilmuwan percaya bahwa retakan ini terjadi sebagai akibat dari pecahnya lapisan kulit bulan yang rapuh sehingga bulan menyusut--sebuah proses yang secara geologis baru-baru ini terjadi di satelit bumi ini.
"Salah satu aspek luar biasa dari lereng-lereng curam terbaru ini adalah umurnya yang masih tergolong muda," jelas Dr Thomas Watters, yang berasal dari Smithsonian Institution di Washington DC. "Retakan-retakan yang terdistribusi secara global di permukaan bulan ini menunjukkan pengerutan terjadi di seluruh bulan yang sepertinya terjadi akibat pendinginan bagian dalam bulan."
Kendati demikian para "penatap bintang" nampaknya tidak akan memperhatikan perubahan ukuran bulan dalam waktu dekat. Retakan-retakan "muda" yang terjadi mengindikasikan bahwa penyusutan sebesar 100 meter ini terjadi dalam masa miliaran tahun.(Telegraph/AYB)
sumber : liputan6.com
Langganan:
Postingan (Atom)